Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Paulus Tumewu di Ujung Pandang. Maka tahun 1978 didirikanlah outlet perintis “Ramayana Fashion Store” di Jl. H. Agus Salim Jakarta Pusat yang dikenal dengan “R 1” Dari sinilah bisnis eceran Ramayana dan Robinson Group menggurita semakin aktif mendekati konsumen.
Walaupun Indonesia mengalami ketidakpastian ekonomi dan politik, Ramayana tetap konsisten untuk melebihi target penjualan, memperluas wawasan dan melanjutkan kebijakan yang sukses diterapkan sejak krisis 1997 – 1998 yang berdampak besar terhadap industri tersebut.
Sejak bisnis dimulai pada tahun 1978, Ramayana bergerak lambat tapi tumbuh dengan mantap. Meskipun krisis nampaknya belum berakhir, namun pertumbuhan bisnis yang cepat dapat melewati masa pra krisis lebih cepat dibandingkan kompetitor terdekat yang dianugerahi penghargaan sebagai hasilnya.
Melalui tahun-tahun yang penuh perubahan dan ketidakpastian, Ramayana tidak pernah melupakan siapa konsumen sebenarnya. Ramayana tetap pada komitmen kami untuk melayani sektor bawah, menyediakan barang-barang berharga rendah tanpa merendahkan mudu/kualitas.
Di Jakarta, Ramayana melanjutkan untuk membangun kembali toko-toko yang rusak hancur selama terjadi kerusuhan. Fakta yang membanggakan adalah bahwa dalam waktu 18 bulan Ramayana sanggup membangun kembali 10 dari 12 toko yang hancur. Selebihnya dalam tahap renovasi dan telah siap dibuka kembali pada pertengahan 2001. Setiap tahun Ramayana akan membuka 10 sampai 12 toko.
Sementara pertumbuhan ekonomi di Jawa berjalan lambat, Ramayana mulai mengalihkan perhatian ke luar pulau Jawa yang dapat menjadi daerah potensial untuk ekspansi. Ramayana merencanakan untuk meningkatkan jumlah toko sekitar 10 toko pertahun secara nasional pada tahun-tahun mendatang dengan perkiraan 50% berlokasi di luar pulau Jawa.
PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk dipilih sebagai perusahaan dengan manajemen terbaik kedua di kawasan Asia Pasifik pada majalah Asia Money edisi Desember 2000. Di dalam negeri, PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk mendapatkan kehormatan dinilai sebagai :
Perusahaan dengan manajemen terbaik
Hubungan dengan investor terbaik
Philosopi Ramayana adalah harga murah dan nilai uang yang terjangkau bagi konsumen. Pada saat ekonomi stagnan, dimana daya beli konsumen rendah, philosopi Ramayana menjadi suatu trend pada masa-masa yang akan datang.
Sekitar 99% barang dagangan yang dijual adalah buatan lokal dan perusahaan menjaga hubungan baik dengan jaringan pemasok lokal. Pembelian tunai dan konsinyansi dihitung untuk 76,3% dan 23,7% secara proporsional terhadap semua barang yang dibeli.
Penjualan nampaknya mempunyai kecenderungan yang sama untuk tahun mendatang seperti fashion (wanita – pria – anak) dihidung untuk 52,6% dari keseluruhan penjualan. Penjualan makanan 20,5%, sepatu, tas, aksesoris 12,1%, mainan dan perlengkapan R.T. 7,4% dari keseluruhan penjualan. Peningkatan kekuatan divisi ditunjukkan dengan indikasi yang jelas yaitu harga murah sejalan dengan daya beli kelas menengah dan bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar